Karaktereristik Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Agama Islam

Karaktereristik Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Agama Islam, Dalam buku pedoman spesial Pendidikan Agama Islam, kepribadian pembelajaran, Nilai Pendidikan Agama Islam dijelaskan selaku berikut:

  1. Pendidikan Agama Islam ialah mata pelajaran yang dibesarkan dari ajaranajaran pokok agama Islam.
  2. Pendidikan Agama Islam bertujuan membentuk partisipan didik supaya beriman serta bertaqwa kepada Allah Swt., dan mempunyai akhlaq mulia.
  3. Pendidikan Agama Islam mencakup 3 kerangka bawah, ialah aqidah, syariah, serta akhlak.

Bersumber pada ciri di atas, Pendidikan Agama Islam jelas berbeda dari mata pelajaran yang yang lain. Muatan inti Pendidikan Agama Islam merupakan nilai- nilai kebenaran serta kebaikan( pula keelokan) yang berasal dari wahyu. Nilai- nilai itu tercakup dalam 3 kerangkadasar Pendidikan Agama Islam yang wajib dipahami oleh partisipan didik.

Apabila itu dikorelasikan dengan pendidikan nilai, hingga perkara utama yang jadi tanggung jawab guru PAI merupakan supaya gimana pengetahuan tentang 3 kerangka bawah itu menyatudengan pemahaman yang maksimal terhadap nilai- nilai yang tercantum di dalamnya.

Pendidikan Agama Islam di sekolah pada dasarnya lebih di orientasikan pada tataran moral action, ialah supaya partisipan didik tidak cuma menyudahi pada tataran kompeten( competence) namun hingga mempunyai keinginan( will), serta Kerutinan( habit) dalam mewujudkan ajaran serta nilai- nilai agama tersebut dalam kehidupan tiap hari.

Bagi Lickona sebagaimana dilansir oleh Muhaimin, kalau buat mendidik kepribadian serta nilai- nilai yang baik kepada partisipan didik dibutuhkan pendekatan terpadu antara ketiga komponen selaku berikut:

1. Moral Knowing, yang meliputi :

  1. Moral awareness( pengetahuan tentang moral ataupun baik serta kurang baik)
  2. Knowing moral values( pengetahuan tentang nilai- nilai moral)
  3. Prespective- taking( menggunakan pemikiran orang/ ulama tentang moral)
  4. Moral reasoning( pertimbangan moral) e. Decision making( membuat keputusan moral)
  5. Self- knowledge( pengetahuan ataupun uraian tentang dirinya)

2. Moral Feeling, terdiri atas:

  1. Consiciense( pemahaman hendak moral ataupun baik- buruk)
  2. Self- esteem( rasa harga diri)
  3. Empathy( rasa empati)
  4. Loving the good( cinta kebaikan)
  5. Self- control( kontrol ataupun pengendalian diri)
  6. Humality( rendah hati)

3 Moral Action, mencakup:

  1. Competence( kompeten dalam melaksanakan moral)
  2. Will( keinginan berbuat baik serta menghindari yang jahat)
  3. Habit( Kerutinan berbuat baik serta menghindari perbuatan yang kurang baik/ jahat)

Nilai- Nilai pokok Pendidikan Agama Islam yang dibesarkan oleh guru Pendidikan Agama Islam, antara lain: kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, ketertiban, tanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, yakin diri, menghargai keberagaman, kepatuhan terhadap ketentuan sosial, style hidup sehat, pemahaman hendak hak serta kewajiban, serta kerja keras

Dikala ini pendidik mengemban tugas yang sangat besar( high duty) ialah tidak hanya berikan modul dalam pengajaran kelas melainkan lebih dari itu; terdapatnya pengarahan, tutorial, pimpinan, tuntunan, serta ajaran terhadap suatu kebaikan yang bertujuan kepada moralitas.

Bila seluruh pendidik di Indonesia ini memiliki nalar fikir terhadap artian ini hingga telah benda pasti slogan pembudidayaan pendidikan kepribadian dari pemerintah tidak hendak sempat timbul sebab seluruh pendidik telah ketahui kalau kepribadian/ moralitas- lah yang jadi persinggahan terakhir dalam proses pendidikan. Dalam bahasanya Hamka dikatakan bahwasanya tujuan pendidikan Islam merupakan memahami serta mencari keridhoan Allah, dan membangun budi perketi buat berakhlak mulia.

Sebagai Penutup Dari segala paparan diatas bisa disimpulkan kalau keberhasilan dalam merumuskan tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Bawah bertujuan buat:

  1. Menumbuh kembangkan akidah lewat pemberian, pemupukan, serta pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, dan pengalaman partisipan didik tentang agama Islam sehingga jadi manusia muslim yang terus tumbuh keimanan serta ketakwaannya kepada Allah SWT.
  2. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama serta berakhlak mulia ialah manusia yang berpengetahuan, giat beribadah, pintar, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi( tasamuh), melindungi keharmonisan secara personal serta sosial dan meningkatkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Guru Pendidikan Agama Islam ialah salah satu dari key factor dalam keberhasilan pendidikan Pendidikan Agama Islam. Dia wajib berfungsi aktif serta bertanggung jawab cocok dengan tugas yang dia emban dalam proses implementasi pengembagan kurikulum Pendidikan Agama Islam, guru memiliki kekuasaan buat membentuk serta membangun karakter partisipan didik jadi seorang yang bermanfaat untuk agama, nusa serta bangsa.

Dalam menanamkan isi dari Pendidikan Agama Islam di sekolah bawah yang bisa dicoba oleh guru ialah:

1. Lewat keteladanan

Watak anak merupakan suka meniru, oleh sebab itu selaku guru sebaiknya haus senantiasa berikan contoh yang baik cocok dengan norma serta ketentuan yang terdapat. Iktikad berikan contoh disini bukan hanya menarangkan contoh sikap yang baik, namun sikap guru wajib senantiasa baik terus menerus sehingga bisa dicontoh para siswa, misalnya senantiasa tiba pas waktu serta lain- lain.

2. Lewat pembiasaan

Pembiasaan merupakan ialah salah satu metode yang bisa dipergunakan buat mendidik siswa. Dengan metode ini diharapkan siswa hendak terbiasa melalukan perihal yang

baik- baik. Contoh buat menanamkan buat terbiasa shalat berjamaah, menyesuikan shalat pas waktu, menyesuikan budaya malu, malu kala berbuat tidak baik kepada sahabat maupun guru, serta malu kala terlambat ke sekolah.

3. Lewat upaya yang sistematis

Metode ini bisa ditempuh dengan memasukkan program budaya serta kepribadian bangsa pada para siswa lewat program sekolah. Sebaliknya nilai- nilai pokok Pendidikan Agama Islam yang dibesarkan oleh guru Pendidikan Agama Islam, antara lain: kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, kesantunan, ketertiban, tanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, yakin diri, menghargai keberagaman, kepatuhan terhadap ketentuan sosial, style hidup sehat, pemahaman hendak hak serta kewajiban, serta kerja keras.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *